Wednesday, June 10, 2009

Diam Kita



Dan kita terdiam.
Menekuri hari yang terus berjalan,
dalam bisu yang tak kunjung padam.
Mengapa tak ada bicara,
yang mungkin dapat memecah kebekuan rasa?

Kubiarkan sapa tak terlontar
Dan engkau kukuh dalam sunyi yang kian menampar.
Tapi tak ada yang beranjak.
Tak ada yang berusaha mengusir gusar.
Lalu sampai kapan ia akan terbiar berurat-akar?

Tenggelam kita dalam senyap kata.
Membiarkanmu adalah memberi kesempatan barang sebentar.
Barangkali ada niat yang harus dijaga.
Lebih dari itu, kesungguhan juga perlu ditata,
bersama pengorbanan yang selalu niscaya.

Bukankah engkau ksatria?

Selayaknyalah juangmu merealita,
bukan lagi retorika belaka.
Seharusnya tak kau biarkan waktu berjalan tersia,
atau penyesalan kan datang menyesakkan dada.

Tapi kita masih saja menyimpan suara.
Merenda pikir bercampur gelisah,
dalam jutaan tanya penyulut sangka.

Jika ego itu masih saja bertahta,
tidakkah lebih baik menyerah kita pada Sang Digdaya?

Kelak, kan kupinta tulusmu sebagai panglima.
Dalam balutan kata entah kapan ia tiba,
tapi kuharap tak lagi lama.



Nite Wednesday, 10.06.2009, 11:19pm

Saturday, June 6, 2009

June 2009


"Yaa Allah, Yang Maha Mengetahui
Sesungguhnya kami sangat butuh kepada-Mu atas keinginan-keinginan kami
Maka dekatkanlahkebaikan, kemudahan dan rahmat-Mu atas segala hajat kami
Lapangkanlah dada kami dalam menjalani segala kehendak-Mu
Jadikanlah rasa kasih sayang kami mengalahkan keangkuhan hati kami yang mungkin telah menyakiti hamba-hamba-Mu
Jangan biarkan setitik kesombongan dan ketidakpatuhan itu bertahta di hati kami
Berikanlah kami cahata petunjuk-Mu agar kami dapat terus melangkah lagi
Ampunilah kami, Wahai Yang Maha Penyayang lagi Maha Mengampuni...
Berkahilah setiap urusan kami dan jadikan kami orang-orang yang Engkau ridhoi, di dunia dan akhirat kami...
Aaamiin..."

~dalam sujud di penghujung senja berbalur sepi
Sabtu 06.06.2009, 18 : 38wib